contoh makalah tentang sejarah

Sejarah gedung blenong

 UGI VALENTINO
141510222









Penelitian ini di tulis untuk memenuhi tugas mata pelajaran sejaranh perminatan
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL
SMA NEGERI 7 BOGOR
BOGOR 2014
i












“UNTUK IBUNDA KU YANG TELAH MEMBESARKAN KU DAN MERAWAT KU SEJAK DALAM KANDUNGAN HINGGA KINI “












ii




Meraih Mimpi


Segar udara hawa sang mentari
Sambut jiwa yang penuh ambisi
Memulai langkah mengarungi
Masa depan yang cerah dinanti

    Kumulai dengan langkah pasti
    Menatap cahaya sang mentari
    Denyut nadi yang tak henti
    Menapak langkah teguhkan hati

Tentang harapan tentang cita
Walau jauh kan ku tempuh jua
Setinggi bintang hias angkasa
Ku akan tetap tuk menggapainya

     Sejuta langkah tuk meraihnya
     Seluas lautan keringatku
     Tak akan pernah pedulikan
     Ku akan raih semua impian

                                                                                                             

Karya : Wawan Setiawa




iii


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiaran Allah SWT yang memberikan pertolongannya dengan mempermudah pembuatan makalah ini ,dan memberikan kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu
Terimaksih kepada SMAN 7 yang telah memberikan guru-gru yang terbaik sehingga kami dapat mempelajari pelajaran dengan lebih baik dan lebih mengerti
Terimakasih kepada bapak Dasri Sh yang telah memberikan informasi tentang obejek yang saya teliti sehingga dapat terwujutnya makalah ini
Saya ucapkan terimakasih  kepada teman saya yang bernama Andhika eka baskara karena dia adalah teman saya yang bersama-sama  mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian nasional sewaktu SMP sehingga saya mendapatkan nilai ujian yang cukup ,dan dapat masuk ke SMAN 7.
Terimaksih untuk kedua orang tua saya yang telah merawat dan membesarkan saya hingga saat ini ,apabila kedua orang tua saya tidak merawat dan membesarkan saya mungkin saya tidak ada di sini dan tidak dapat menyelesaikan makalah ini
Terimakasih kepada para sejarawan yang telah memberikan pemikirannya tentang segala sesuatu tentang sejarah sehingga kami dapat mempelajari sejarah dengan lebih mudah







Bogor,14 Desember 2014
  UGI VALENTINO 



iv
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ..................................................................................................i
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................................ii
HALAMAN MOTO HIDUP......................................................................................iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR ISTILAH.....................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................vii
1.1 BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.2 DASAR PEMIKIRAN.............................................................................................1
1.3 PEMBAHASAN MASALAH DAN PERUMUSAN MASALAH........................2
1.4 TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN.......................................................3
2.1 BAB 2 ISI.................................................................................................................4
2.2 KESIMPULAN........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11











v

DAFTAR ISTILAH


-Blenong adalah istilah untuk sesuatu yang menonjol atau  berbentuk bulat
-VOC adalah sebutan untuk usaha dagang belanda
-Pribumi adalah sebutan untuk masyarakat yang asli bersal dari tempat tersebut
-kuncen adalah sebutan bagi orang yang menjadi juru kunci suatu tempat


















vi

DAFTAR LAMPIRAN

A.    GAMBAR GEDUNG BLENONG...................................................................8
B.     GAMBAR KUNCEN GEDUNG BLENONG.................................................9




















vii



BAB I PENDAHULUAN

1.1  Dasar pemikiran

Di jaman modern sekarang sudah banyak bagunan sejarah yang sudah hilang atau sudah terganti oleh bagunan lain yang lebih modern di karenakan kurangnya partisipasi pemerintah dalam menjaga bagunan-bangunan bersejarah yang masih ada ,sehingga orang-orang yang tidak bertanggung jawab dapat dengan mudah menghancurkan dan merubahnya menjadi bagunan yang berguna bagi dirinya saja .Sebaiknya pemerintah mulai dari sekarang untuk mulai menjaga bangunan yang bersejarah yang masih ada sehingga di masa mendatang generasi-generasi muda dapat melihat secara langsung dan dapat mengetahui sejarahnya tidak hanya melihat dan membacanya di dalam buku tapi secara real.
Generasi muda jaman sekarang banyak yang tidak mengetahui peninggalan sejarah yang ada mereka hanya mengetahui peninggalan-peninggalan sejarah sudah umum yang hanya ada di dalam buku pelajaran sejarah ataupun buku lainnya,karena sudah sangat sedikitnya bagunan sejarah yang ada dan bagunan itu pun tidak di sosialisasikan oleh pemerintah sehingga sangat sedikit orang  yang mengetahui.
Maksud dari membuat makalah ini adalah salah satunya untuk mengungkap peninggalan sejarah yang ada di pelosok daerah yang belum di publikasikan di masyarakat umum sehingga dapat diketahui oleh orang yang membacanya bahwa banyak peninggalan sejarah yang belum mereka ketahui
Banyak peninggalan sejarah di kota Bogor yang sudah tidak ada atau pun sudah berganti menjadi mall ataupun baganan lainnya
Semoga dengan di susunya makalah ini dapat menambah wawasan tentang keberadaan peninggalan sejarah yang belum di ketahui di muka umum dan membuat menjadi penasaran akan peninggalan sejarah indonesia sehingga mereka mencari tahu tentang peninggalan sejarah yang lainya.






1



1.2  pembahasan dan perumusan masalah

A.    pembahasan masalah
-          Tempat terletaknya banguan ini adalah desa tamansari kecamatan tamansari kabupaten bogor
-          Waktu dibuatnya adalah muli pada tanggal 5 desember 2014 sampai tanggal 14 desember 2014

B.     Perumusan masalah
Bagaimana bisa ada bagunan tersebut?
















2



1.3  TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
-          Tujuan
penelitaian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana  bisa ada baguanan bersejarah itu sehingga dapat diulas lebih lanjut tentang sejarahnya pada masa lalu bagaiman sehingga dapat dibangun seperti itu
-          Kegunaan
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai cara untuk mencari tahu asal usul dari bagunan ini sehingga dapat di publikasiakan kepada orang-orang yang belum mengetahuinya sehingga mereka tahu ,tidak semua orang tahu tentang semua peninggal sejarah yang ada di kota bogor sehingga dengan adannya penilitian ini dapat menambah informasi tentang peninggalan-peninggaln sejarah yang ada di kota bogor yang dapat di jadikan arsip sejarah sehingga dapat di lihat dan dapat di baca oleh orang-orang di masa mendatang yang tidak dapat melihatnya secara langsung












3
         
Gedung Blenong


Bogor sebagai kota kolonial berawal ketika Gubernur Jenderal Gustaaf van Imhoff pada tahun 1743-1750 mendirikan tempat peristirahatan di Buitenzorg .Dikarenakan kota bogor terletak  didaerah dataran tinggi yang memiliki cuaca yang sejuk sehingga bangsa belanda menjadikan kota bogor salah satu kota yang cukup baik untuk dijadikan tempat beristirahat dan memanfaatkan potensi perkebunan yang ada.Sehingga Peninggalan sejarah di kota bogor itu banyak sekali tetapi banyak orang-orang yang tidak mengetahuinya dikarenakan tempat objek peninggalan tersebut banyak yang terletak di pelosok atau pun di pinggiran kota sehingga tidak diketahui oleh masyarakat perkotaan salah satunya adalah Gedung Blenong yang berada di pelosok daerah yang dekat dengan gunung salak yang lebih tepatnya di desa tamansari kecamatan tamansari kabupaten Bogor jadi banyak yang tidak tahu tentang bagunan ini bagunan ini cukup berpengaruh di masanya dikarenakan sebagai salah satu bangunan VOC .pada jaman dahulu bagunan ini berfungsi sebagai bagunan tempat tinggal pimpinan perkebuanan teh ,karena pada masa lalu ada perkebunan teh yang dikelola oleh VOC yang berada di daerah lereng gunung salak yang memperkerjakan pribumi untuk menjadi pemetik teh di perkebuanan tersebut .Jadi pada masanya bagunan ini berperan untuk mengawasi perekebunan teh sehingga perkebunan dapat terkendali dan menghasilkan teh yang berkualitas yang dapat di ekspor atau di jual keluar negeri
Bagunan ini adalah bagunan yang di bangun oleh VOC pada tahun 1926 yang memperkerjakan masyarakat pribumi sebagai tenaga untuk membangunnya dan salah satu tukang yang bekerja pada saat itu adalah pak jala ,pada pembanguna bangunan ini semua yang bekerja dibayar dengan uang.bagunan ini kini sudah menjadi bangunan yang tidak berguna hanya bangunan tua yang di huni oleh orang belanda yang masih hidup ,banyak orang yang tidak mengetahui sejarahnya sehingga banguanan ini di sepelekan hanya di anggap sebagai bangunan biasa saja ,memang di lihat dari luar bagunan ini terlihat biasa saja dengan hanya terlihat tembok di sekelilingnya sehingga tidak terlihat dengan jelas hanya ada gerbang yang kecil yang dapat terlihat dari jalan ciapus .Bagunan ini mempunyai taman yang cukup luas dengan dikelilingi oleh pohon-pohon dan tanamanlainya yang tersusun rapi  dan baik dengan arsitektur baguanan yang mirip dengan istana bogor tetapi berbeda ukurannya  yang berukuran kecil  .Sejarah baguanan ini sangat berkaitan dengan sejarah perkembangaterbentuknya kota bogor yang dimulai pada jaman penjajahan.Di jaman dahulu banyak sekali potensi dari kota bogor yang mulai terlihat, sebagai tempat yang memiliki banyak potensi sehingga mereka menyettingnya menjadi sebuah kota yang teratur dan tertib pembagiannya. Hampir semua aspek yang di tata oleh orang –orang Belanda.

4
Mulai dari lingkungannya, sarana dan prasarana seperti fasilitas – fasilitas perkotaan: pendidikan, pasar, agama, kesehatan, rekreasi, hiburan, air ledeng bahkan asrama militer. Juga hal – hal yang berkaitan dengan transportasi, komunikasi dan media massa pada saat itu. Aspek lain penataannya yaitu sosial ekonomi perkotaan, hal – hal yang berhubungan dengan demografi, kondisi pertahanan, pemerintahan desa, perekonomian baik di kota maupun dipedalamannya, lembaga keuangan dan struktur sosialnya. Pusat atau sentral dari kota Bogor juga ditata sedemikian rupa, administrasi pemerintahan kota, mengenai hal – hal perkembangannya, pembagiannya maupun pertumbuhannya.sehingga Belanda banyak membangun bangunan-bangunan di daerah bogor pada jaman dahulu kata Bogor memiliki makna historis yang cukup dalam, karena nama biasanya mengandung filosofi dari nama yang diberikan, berikut ada bebrapa pendapat mengenai toponimi Kota Bogor. Bogor dahulunya oleh orang Belanda disebut denga “Buitenzorg”, orang – orang sunda karena lidahnya kaku jadi menyebutnya dengan Bogor, seperti kata “Batavia” menjadi Betawi. Tetapi logikanya sekaku – kaunya lidah orang sunda kata “Buitenzorg” akan dibaca betensoreh. Ada juga yang mengatakan bahwa Bogor berasal dari bahasa arab yaitu “Bahgar” yang berarti sapi karena didalam kebun raya terdapat patung sapi yang sangat besar, ini merupakan pengaruh dari orang – orang arab yang ada di Bogor dalam pengaruh Agama Islam yang cukup kental, tetapi dalam bahasa arab ba oleh orang sunda dibaca bo, tetapi nama Bogor sudah ada sebelum kebun raya itu ada pada tahun 1817 sedangkan patung sapi itu ada sekitar abad ke-19. Ada juga yang mengatakan bahwa Bogor berasal dari kata Bokor (bakul logam), tetapi jika k diganti deengan g, sangat berbeda artinya dan tidak bermakna apa – apa. Bogor berarti Bogor yang berarti (enau, aren) karena ditemukan  pada pantun “Ngadegna Dyeuh Pajajaran”. Dan setelah diteliti kembali ternyata banyak Bogor – bogor lainnya seperti di Bekasi, yaitu pohon kawung yang biasa dibuat sagu. Dalam bahasa Jawa Bogor berarti suikerpalm yang berarti aren, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Bogor itu memiliki hubungan dengan kawung atau enau, aren. Menurut dokumen Van Girssen 7 April 1752, tertera nama Ngabehi Raksa Candra “hoofd van de negorij Bogor”, karena didalam kampung itu terdapat pohon aren yang sudah mati, disebut Bogor dalam Bahasa Sunda.
Berawal dari sejarah mulai adanya Kota Bogor itu sendiri, yaitu pada awal abad ke-16 disaat dimulainya keruntuhan kerajaan – kerajaan Hindu Budha di Indonesia dan hadirnya kekuatan politik terbaru yaitu masuknya pengaruh islam di Indonesia, pengaruh islam yang begitu menyeluruh ternyata masih ada dua kerajaan Hindu yang masih bisa bertahan. Yaitu Kerajaan Pajajaran yang ibukotanya berada di dekat Bogor dan Kerajaan Blambangan yang berada di Pasuruan yang akhirnya ditaklukan Kerajaan Demak. Melihat fenomena yang demikian, Kerajaan Pajajran tidak tinggal diam, mereka menganggap pengaruh islam menjadi mengancam eksistensi Kerajaan Pajajaran, raja Pajajaran akhirnya membuat kebijakan untuk

5

membatasi pedagang – pedagang islam mengunjungi pelabuhan yang ada di wilayah kekuasaan Pajajaran. Yang kedua mereka bersiasat melakukan  kerjasama dengan Portugis yang berada di Malaka untuk membantu mereka apabila diserang oleh Kerajaan Demak yang ingin menaklukan Kerajaan Pajajaran.
Mereka tidak langsung menyerang ke senternya, secara perlahan mencoba untuk menyerang Banten, itu merupakan salah satu strategi penaklukan. Raja Demak mengutus Sunan Gunung Djati dan pasukannya (1524-1525) dan ternyata secara tidak diduga justru keberadaan Sultan Gunung Djati sangat diterima oleh masyarakat Banten dan membantu proses Islamisasi di Banten, karena masyarakat Banten cenderung terbuka untuk menerima perubahan khusunya dalam menerima ajaran Islam. Akhirnya Banten berhasil dikuasai, strayegi selanjutnya adalah menyerang Sunda Kalapa sebagai kota pelabuhan yang ramai milik Pajajaran. Setelah berhasil direbut kota itu berganti nama menjadi Jayakarta. Ternyata cita – cita Demak untuk menaklukan Pajajaran musnah karena pada tahun 1546 Sultan Trenggana meninggal dan melemahkan sistem Kerajaan Demak. Sultan Hasanudin menggantikan ayahnya Sunan Gunung Djati pindah ke Cirebon untuk melepaskan Banten dari kekuasaan Demak. Setelah Hasanudin (1570) Kerajaan Bnten dipimpin oleh Yusuf (1504 – 1580) akhirnya Banten berhasil menguasai Pajajaran pada akhirnya, setelah sebelumnya cita – cita Demak memegang hagemoni pada amasa Sultan Trenggana.
Ditaklukannya Pajajaran juga sebenarnya merupakan penghianatan dari pihak Pajajarannya, Kerajaan Pajajaran terbukti sangat kuat karena selama kurang lebih setengan abad Pajajaran masih bisa menunjukan ketahanannya apada aspek, ideologi, ekonomi bahkan keamanannya. Setelah akhirnya hancur semua Kerajaan Hindu di Jawa, kekuasaan Banten semakin luas, karena Banten lebih bercorak Maritim dianggapnya morfologi Pajajaran tidak cocok untuk aktivitas perekonomian mereka, tetapi wilayah itu dipergunakan untuk startegi perang, adanya pemindahan penduduk ke pihak yang menang atas wilayah tersebut.
Pada awal abad ke-17 kekuatan ekonomi dan politik di Jawa bergeser menjadi Mataram sebagai pemegang hagemoni menggantikan Demak. Banten juga merupakan target utama ekspansi Mataram. Adanya huru – hara perpolitikan pada kerajaan – kerajaan tersebut, perebutan wilayah dengan potensi yang dimiliki masing – masing. Banten yang unggul dalam
perdagangan lada, Mataram sebagai pemegang kunci sistem pertukaran beras, dan VOC-lah yang mengacaukan, mereka ingin merebut monopoli seluruh perdagangan. Priangan memang terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya yang menjadi alasan memperebutkan

6
wilayahnya. Bahakan VOC pun menginginkannya melihat keunggulan potensi yang ada. Akhirnya satu persatu kerajaan jatuh ditangan VOC.                                                            
Dengan demikian, sudah terlihat jelas bahwa Bogor merupakan bekas ibu kota Kerajaan Pajajaran yang masuk dalam possisi spasial dalam perjalanan historis di Pulau Jawa, mulai dari segala apa yang diperebutkan, baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Setelah runtuhnya Pajajaran, Bantenlah yang mengambil alih, akan tetapi wilayah Bogor ini seperti terabaikan karena morfologinya tidak sesuai seperti apa yang ada di Banten, dan akhirnya wilayah ini dibawah kekuasaan Mataram, setelah masuknya VOC wilayah ini justru menjadi perebutan Mataram, Banten dan VOC dan pada akhirnya VOC lah yang berhasil menaklukan Bogor.
            Setelah adanya percatutan peropolitikan, wilayah Bogor yang vakum hampir satu abad, akhirnya kembali menunjukan ciri – ciri kehidupan, karena adanya ekspediaisi Scipio yang menjelajahi pedalaman-pedalaman perkampungan di daerah bogor  yang memiliki wilayah yang strategis untuk dijadikan tempat untuk mebagun perkebunan salah satunya pada daerah lereng gunung salak yang memiliki wilayah yang cukup startegis ,memiliki suhu udara yang sejuk dan merupakan daerah dataran tinggi sehingga daerah ini cocok untuk dijadikan perkebuana teh ,sehingga banyak di bangun bangunan untuk menjadi tempat tinggal mereka atau sebagai tempat pengawasan perkebuana yang salah satunya adalah gedung blenong ini











7




8
Bagunan ini adalah merupakan sejarah penjajahan belanda di daerah ciapus Yang masih ada ,mungkin beberapa puluh tahun yang akan datang bangunan ini akan berubah menjadi bagunan lain apabila pemerintah daerah tidak menjaga nya di masa mendatang apalagi sekarang banyak remaja yang ada di sekitar baguana ini banyak yang tidak tau tentang sejarah bangunan peninggalan belanda ini mereka hanya melintas saja dan tidak pernah memperhatikan banguan ini jadi bisa di bilang bangunan ini dimata mereka tidak berarti hanya banguanan peniggalan sejarah yang sudah tua
Didalam gedung ini semuanya seperti rumah biasa saja yang memiliki kamar tidur ,kamar mandi,dapur dan yang lainnya bagunan ini memiliki bagunan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil ,bagunan ini memiliki atap yang berbentuk kubah yang berwarna merah kecoklatan dengan bagunan yang berwarna putih.Hingga saat ini banguanan ini masi di huni oleh seorang nenek-nenek keturunan belanda yang biasa dipanggil dengan sebutan nenek pare nenek pare ini adalah salah satu keturunana dari orang belanda yang dahulu adalah salah satu pimpinan dari perkebunan teh ,sekarang iya masih ingin tinggal disana walaupun iya sudah berusia lanjut.
Gedung Blenong ini mempunyai kuncen yang bernama bapak Dasri iya adalah orang yang merawat gedung ini sehingga selalu rapi dan tidak berantakan di usinya yang juga sudah lanjut bapak dasri selalu membersihkan gedung ini dia banyak mengetahui seluk beluk tentang bangunan ini mulai dari pembagunan gedung ,kegunaan gedung ,dan ada apa saja di dalam gedung ini semua nya dapat di jelaskan walaupun ada beberapa yang lupa dikarenakan faktor usia yang sudah lanjut yaitu usinya di atas 92 tahun

9

BAB 3
PENUTUP

1.KESIMPULAN
            Jadi gedung blenong adalah gedung peninggalan belanda yang pada jaman dulunya digunakan sebagai tempat tinggal pemimpinan perkebunan  yang sampai sekarang masih ada yang masih di huni oleh keturunan orang belanda yang masih ingin tinggal di situ tetapi bila pemerintah tidak dapat menjaga bagunan-bagunan bersejarah ini mungkin bangunan seperti ini lama kelamaan akan hilang dan tidak ada lagi dan peran serta masyarakat juga tidak kalah penting dalam menjaganya agar tidak tergilas oleh jaman yang semakin modern
Semoga dengan di buatnya makalah ini dapat bermanfaat dan dapat membuat orang-orang menjadi lebih tau tentang sejarah baguanan-banguan yang terdapat di pelosok daerah

















10
contoh makalah tentang sejarah contoh makalah tentang sejarah Reviewed by Kusnadi on 12:30 AM Rating: 5

No comments:

Ugi Valentino. Powered by Blogger.

LATEST POSTS

Multimedia Updates

Ads